Tampilkan postingan dengan label Seni Budaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seni Budaya. Tampilkan semua postingan

14 November 2017

Ekranisasi: Menelan Imajinasi Para Pekerja Film

November 14, 2017 0
Belakangan ini, istilah ekranisasi mulai banyak dikenal orang terutama di kalangan mahasiswa dan pengkaji karya sastra.  Fenomena itu muncul seiring dengan semakin banyaknya karya-karya sastra yang diadaptasi dalam bentuk film.  Seperti novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburahman, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Rectoverso karya Dee, Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, dan yang terbaru adalah Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.

Baca selengkapnya ...

19 Januari 2014

"Kereta Malam" dan "Oplosan" dalam Panggung Musikalisasi Puisi

Januari 19, 2014 0
      SEMARANG, majasonline.com-Pentas Midnight Band memecah suasana pada hari terakhir Gelar Karya Musikalisasi Puisi 2014.  Midnight membawakan lagu “Kereta Malam” dan “Oplosan” versi YKS di akhir penampilannya.  Suasana semakin meriah dengan turut berpartisipasinya para penonton, panitia dan dosen yang ikut berjoget ala Caesar di atas panggung.  Selengkapnya.....

18 Januari 2014

Musikalisasi Puisi di Awal Liburan Semester

Januari 18, 2014 0
      SEMARANG- Sebanyak 14 karya musikalisasi puisi telah ditampilkan di atas panggung gedung B6 FBS Unnes hari ini.  Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Negeri Semarang selama dua hari (18-19/1) ini akan melangsungkan ujian akhir semester mata kuliah ekspresi lisan sastra berupa penampilan 29 karya musikalisasi puisi.  "Sebanyak 14 karya musikalisasi puisi akan tampil hari ini" begitu kata Nungki selaku MC pada acara tersebut.  Sedangkan sisanya (15 karya) akan tampil di keesokan harinya.
     Gelar Karya Musikalisasi Puisi (GKMP) 2014 kali ini terkesan berbeda dengan tahun-tahun kemarin.  Tahun ini pertunjukan di konsep lebih meriah dengan menggunakan gedung B6 yang memang di desain khusus untuk pertunjukan musik.  Persiapan dan publikasi juga telah dilakukan oleh panitia sejak jauh-jauh hari.
     Rokayati selaku kru kelompok Pena yang tampil dengan nomor urut 8 mengatakan bahwa GKMP kali ini dinilai belum matang, dalam penampilan masih banyak konsep yang bertabrakan peran sehingga membingungkan penonton.  "Untuk kedepannya semoga persiapan sebelum pentas bisa lebih matang lagi."  tambahnya.
     "Banyak yang kreatif.  Tidak hanya sekadar menyanyi, banyak juga yang berteatrikal dan menggunakan properti yang lain."  Begitu tutur Maulida Azkia Rahmawati selaku mahasiswa PBSI yang juga mempersiapkan diri untuk penampilannya.  Maulida menambahkan "Sepertinya lebih meriah lagi jika dilaksanakan pada malam hari."
     Sementara itu di waktu yang lain, Zulfa Fahmy selaku dosen pengampu mata kuliah ekspresi lisan sastra menuturkan "GKMP tahun ini sengaja diadakan siang hari mengingat begitu banyak kelompok yang akan tampil.  Jika diadakan pada malam hari, waktunya terlalu sempit."
    Selain mahasiswa peserta ujian, ada pula kelompok musik dan sastra lainnya juga turut memeriahkan acara tersebut.  Di antaranya Midnight Band, Juli, Saskustik, Laboratorium Teater Usmar Ismail dan Sasindo 2012. (Enggang)

19 Desember 2012

UNNES INAGURASI 2012, NUANSA BARU UNTUK MAHASISWA BARU

Desember 19, 2012 0
Gerimis siang itu (Rabu/5) tak menyurutkn lagkah kaki mahasiswa, dosen, pejabat rektorat, satpam, petugas kebersihan bahkan tukang siomay di kampus Unnes untuk tetap menuju halaman parker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unnes.  Di telah berdiri dengan kokoh sebuah tenda besar berwarna hijau yang telah menampung ratusan mahasiswa Unnes.  Pukul 13.00 WIB acara di muali dengan penampilan rebana modern oleh kalangan mahasiswa.  Setelah itu rombongan Cak Nun dan Kyai Kanjeng masuk panggung dan mulai memukul seperangkat saron dan gamelan berpadu dengan peralatan music modern seperti drum, bass dan biola.
       Dalam acara bertema “Harmoni Kampusku, Jayalah Konservasiku” itu, Cak Nun berpesan kepada seluruh mahasiswa Unnes bahwa lulusan Unnes kelak akan bereran penting dalam pelestarian alam dan menyelamatkan bumi.  Jangan ngaku lulusan Unnes kalau masih nebang hutan sebaranan.  Jangan ngaku lulusan Unnes kalau buang sampah sembarangan.  Jangan ngaku lulusan Unnes kalau masih berlaku tidak sopan.  Jangan ngaku lulusan Unnes kalau tidak bangga dengan budaya Indonesia.  Hal itu sejlana dengan tekad Unnes sebagai Universitas Konservasi untuk selalu menjunjung tinggi prinsip perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber daya alam dan budaya luhur bangsa.
       Yokup selaku coordinator lapangan acara Unnes Inagurasi tersebut mengaku panitia segaja memilih Cak Nun sebagai pengisi acara Unnes Inagurasi tahun ini.  Unnes Inagurasi yang hanya berisi band-band dan cenderung lebih menekanan unsure hura-hura.  Lebih baik mengundan Cak Nun yang lebih kental unsure budayanya mengingat Unnes adalah Universitas Konservasi yang juga ikut berperan dalam pelestarian budaya.
        Panitia berharap acara-acara seperti ini tetap dilaksanakan untuk Unnes Inagurasi di tahun-tahun berikutnya.  Selain berani tampil beda, Inagurasi yang seperti ini lebih terasa kekeluargaannya.

13 Januari 2012

ANALISIS RESEPSI SASTRA PADA CERITA RAKYAT TIMUN MAS

Januari 13, 2012 0

Oleh:
Amry Rasyadany (211409020)



A.    LATAR BELAKANG
Resepsi berasal dari bahasa latin “recipere” yang berarti menerima.  Resepsi adalah aliran dalam penelitian sastra yang semenjak tahun 60-an menggeserkan fokus dari teks sendiri (aliran egosentris atau gerakan ekonomi) kea rah pembaca.
Dalam arti luas, istilah ini diperuntukkan bagi setiap aliran dalam penelitian sastra yang mempelajari bagaimana karya-karya sastra diterima oleh pembaca.  Cara penerimaan tersebut dapat bersifat psikologis maupun sosiologis.
Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.