Mendiam diri
Merambat pelan-pelan
Ratu di awang-awang
Kalau aku datang ke sana
Bulan diam sedia
Kupeluk, cium, dan rasuk
Dia beku, malam jadi lapuk
Kudekap bulan
Erat dalam nyanyian
Bisu ia merupa bayang
Aku enggan mengulang
Jadi di sini kami tenggelam
Aku dan bulan terus berhadapan
Tapi dua dua sama mengeja
Sementara kata telah dilupa
Lantas apa, bulan?
Kita batu dingin berkakuan
Di layu punggung gunung Ungaran
Ataukah bunga-bunga rekah
Ataukah keranuman buah
Di antara kita membelah?
18 Desember 2024-7 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar