Judul buku : Rectoverso
Genre : Sastra,
Fiksi, Kumpulan Cerita Pendek
Pengarang : Dewi Lestari
(Dee)
Penerbit : Bentang
(2013)
Bahasa : Indonesia
dan Inggris
Tebal buku :174 halaman
ISBN : 978-602-7888-03-6
Dewi Lestari, atau yang lebih
dikenal dengan nama Dee, memang tak diragukan lagi kepiawaiannya dalam dunia
fiksi dan musik. Buku berjudul Rectoverso yang pertama kali diterbitkan oleh
Penerbit Goodfaith Production pada tahun 2008 adalah perwujudan dari dua wajah
dunia seorang Dee. Rectoverso memadukan dengan ciamik dua buah karya seni yang
lahir dari hasil pemikiran Dewi Lestari yaitu sastra (cerpen) dan musik.
Berisikan 11 cerpen dan 11 lagu, Rectoverso telah berhasil membawa pembaruan
dalam khazanah sastra dan musik di Indonesia.
Pada tahun 2013, Rectoverso diterbitkan ulang oleh
penerbit Bentang Pustaka dengan nafas baru. Meski tak lagi dilengkapi dengan
CD, lirik lagu yang turut hadir mengiringi 11 cerpen pada terbitan sebelumnya
tetap hadir sebagai pengantar setiap cerpen pada terbitan kali ini. Selang
sebulan setelah Rectoverso diterbitkan
oleh Bentang Pustaka, lima buah cerita dalam buku ini kembali hadir menyapa
masyarakat Indonesia lewat layar kaca. Berangkat dari tema cerita yang begitu
biasa: cinta, Dewi Lestari mengemas Rectoverso
menjadi sebuah mahakarya yang luar biasa.
Melalui 11 cerita pendek dalam Rectoverso, Dee menyuguhkan kisah-kisah
cinta yang tidak biasa dan sering tak terpikirkan oleh penulis-penulis kisah
cinta lainnya. Salah satu contohnya adalah cerpen berjudul Malaikat Juga Tahu. Cerpen ini adalah kisah cinta seorang tokoh
yang biasa dipanggil Abang, yang merupakan seorang pengidap autis, terhadap
seorang perempuan muda yang indekos di rumah ibunya. Beberapa kisah romantis
mungkin saja akan membuat seorang perempuan muda yang dicintai oleh Abang
ternyata juga memiliki rasa yang sama. Namun Dee menutup kisah ini dengan
sangat wajar dan begitu logis. Tentu saja si perempuan muda tak sanggup
mencintai Abang dan lebih memilih menikah dengan saudaranya yang hidupnya lebih
normal dan wajar. Kalau pun selama ini perempuan itu dekat dengan Abang, itu tak
lain hanyalah suatu wujud dari kepedulian.
Selain cerpen Malaikat Juga Tau, cerpen berjudul Tidur juga mengisahkan kisah cinta yang tak biasa. Bercerita
tentang seorang perempuan yang bekerja di luar negeri selama dua tahun, Dewi
Lestari menghadirkan point-point cerita secara halus dan perlahan. Dengan
melewati point-point itu, pembaca dibuai dengan alur cerita sekaligus informasi
mengenai siapa perempuan itu, apa yang sedang terjadi, hingga betapa besar rasa
cinta dan rindu yang ia rasakan kepada keluarganya.
Rectoverso
memang berisi cerita-cerita tentang perasaan cinta yang tak mampu disampaikan
oleh pemiliknya. Tidak hanya tokoh yang mencintai tokoh lain namun bertepuk
sebelah tangan, tetapi ada kalanya sepasang manusia yang sudah saling mencintai
merasakan cinta yang lebih besar dari pada sebelum-sebelumnya. Dee menangkap
semua cinta-cinta yang kadang memang tak mampu disampaikan itu, lalu
menuangkannya dengan bahasa yang lugas dan ramah di mata pembaca. Dengan
demikian, Dewi Lestari berhasil membuat cinta-cinta yang tak tersampaikan itu tetap
sampai kepada para pembacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar