Bukan pencuri, bukan tukang korupsi
Tapi sais gelap malam
Agar orang rumah tetap makan
Sementara aku cuma diam
Sementara amarah berseliweran
Bagai gerombolan kelawar petang
Menyambar-nyambar, berkelebatan
Ada lagi yang mati
Bukan penipu, bukan penjudi
Tapi suara-suara yang berteriak
Di tengah erangan tukang berak
Sementara aku membeku
Sementara kemelut beradu
Bagai riam deras menderu
Menerjang, menentang tebing batu
Ada lagi yang mati
Bukan pemaki, tak ikut menari
Pokok-pokok kayu yang meneguh akar
Berdiri dalam lingkar yang benar
Sementara aku bersembunyi
Sementara yang lain menyala nyali
Api-api jadi tumbal perlawanan
Orang-orang bergelora kerasukan
Ada lagi yang mati
Bukan mereka, bukan kami
Jiwa-jiwa yang tiba-tiba bergetar
Kala caya lilin pelan-pelan memudar
Sementara tangan dan mulut jadi peluru
Sementara aku diam-diam menutup pintu
Suara-suara dalam genggaman melebur
Di kegelapan, akal sehat membentur
Malang, 29-30 Agustus 2025

Tidak ada komentar:
Posting Komentar