Apakah sampai ia pada cucu?
Menembus gelapnya kabut waktu
Ataukah hanya di sini
Lekat pada diriku sendiri
Diam, diam, sementara musim berganti
Karena aku bukan Rangga Warsita
Matanya tak lepas membaca sasmita
Aku bukan Amir Hamzah
Yang menyulap bunga sebagai azimah
Apa lagi meniru Chairil Anwar
Meski di atas baranya kuterbakar
Atau bisa kah aku meniru Taufik
Seorang pemilik sah republik
Tak sanggup pula ikut cara berpuisi Rendra
Sang peramu mantra di Kantata Takwa
Kucoba lugas dan pedas macam Wiji
Dan terciptalah puisiku yang bukan puisi
Kucoba pula mengikut Prof. Sapardi
Puisiku fana, seperti kayu kepada api
Tapi aku ingin pergi
Sejauh apa puisiku menjadi
26 Oktober 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar