Terus terus aku merayu
Wajah itu
Tak perlu disembunyi bedak gincu
Meski kunikmati jua detik pagiku
Meresap singkat kecantikan menurut hitunganmu
Yang jelas-jelas bukan untuk aku
Tapi aku hanya batu
Yang jadi sandungan di lubang pintu
Suaraku suara daun-daun layu
Berserakan di halaman, dibisu debu
Jadi apa lagi yang bisa kuderu
Selain desing-desing peluru
Dari bedil cemburu
Bisa-bisa saja membunuhku,
Atau kau, atau orang-orang itu
Yang memandangmu tanpa ragu
Yang merampasmu dari aku
Yang berdiri lebih tinggi, di atas aku
Tunggu!
Malang, 25 September 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar