Jangan kau sering-sering datang
Gelasmu kosong, dipenuhi renungan
Detik melambat, dibeban penantian
Di beku udara kau tebar
Kerabut resah pendebar
Sendirinya aku dan langit kamar
Kupergelap, kutawar-tawar
Sementara subuh terlambat datang
Jelang pagi meninggi mengancam
Aku bangun, berdiri, meradang
Usir takut dan gelisah mengalang
Tapi diam-diam kau peluk aku di belakang
Sambil kau buai, kau timang-timang
Hatiku rapuh, dikerikiti bimbang
Kau gadis bertudung cuaca siang
Dan sore selalu buru-buru tenggelam
Kembali datang, kau sunyi perayu
Adamu rona-rona malam sayu
Si penggoda, pemupuk bunga ragu
Lena aku pada dalamnya relungmu
Malang, 29-30 Juli 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar