Tampilkan postingan dengan label Foto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Foto. Tampilkan semua postingan

20 Februari 2022

Rembang-Semarang

Februari 20, 2022 0
Rembang-Semarang



Masjid-masjid itu bisu
Diburu penyesalan
Di bawah bulan yang biru
Menunggu azan dikemandang

Ada yang tiba-tiba datang
Apa kau?
Yang mengendap lembab
Yang menderang kenang?

Debu dan pasir jalan pantai utara
Membisik namamu pada bola mata
Seperti nasihatmu yang getir
Seperti pergimu yang satir

Perempuan bujangga
Kau tak usah mampir
Seperti kumpulan rencana
Yang pelan-pelan mangkir

Pati, 20 Februari 2022 

08 Juli 2021

Andai

Juli 08, 2021 0


Andai aku kaya
Kau tak perlu kerja
Di rumah saja
Menata perabot dan vas bunga
Seperti yang biasa kau suka

Andai aku kaya
Kau tak perlu kerja
Diam dalam kamar saja
Sambil menimang anak-anak kita
Seperti mimpi-mimpi masa muda

Andai aku kaya
Kau tak perlu kerja
Coba-coba saja resep pasta
Atau menikmati es sirup di beranda
Seperti orang kaya rata-rata

Tapi aku cuma kata-kata
Yang di telingamu saja tak ada harganya
Duhai.....
Andai kata aku kaya raya
Jangan-jangan kau tetap tak bahgia

Malang, 8 Juli 2021

08 Oktober 2019

Pertanyaan untuk Na

Oktober 08, 2019 0


Apa itu yang menghantu
Merasuk-rasuk dalam lubuk
Berarak-arak dalam otak
Ada aku yang beku
Ditipu tangan-tangan jalak

Malam ini
Hujan kedua mendarat di Jakarta
Dia turun ragu-ragu
Seperti tabung yang kupersiapkan untukmu

Na, apakah akan menjadi kita?
Karena kuinginkan bunga-bunga
Sedang ranting tak pernah cuma-cuma
Dialah peri, beterbangan di angkasa

Kembangan, 8 Oktober 2019

28 April 2019

Damai

April 28, 2019 0

Aku adalah debu
Yang menyimpan rahasia pada lembar-lembar buku
Mengapa mereka mencintai hikayat itu?
Sedang tintaku hitam, seperti benalu

Kusepai puisi dari buai
Kutabuh jiwa-jiwa yang rapuh
Maka akankah aku selesai?
Dibunuh, dihabisi jenuh

Damailah damai
Hati yang terbuai
Di jendela kulihat luka
Di muka, puisi-puisi adalah pembela

Kususuri seribu sungai yang mencuri-curi muara
Agar tak lagi ada derai janji-janji jumpa

Damailah, damai
Jiwa-jiwa yang tergadai
Buang segala jenuh , segala keluh
Kosong ruhku, kosong ruhmu
Ada perut yang ingin penuh

Jakarta, 2019

17 Maret 2019

Adakah Aku?

Maret 17, 2019 0


Apakah aku ini ada?
Bumi berputar-putar
Siang-malam berselingan
Zaman beralih, musim bersulih
Langit-langit bertabrakan
Cahaya-cahaya berhamburan
Maka dimanakah aku?

Apakah aku ini ada?
Air-tanah dicerai
Rumah-kemah tergadai
Kampung halaman menjadi tempat berkubangnya rayuan
Alam semesta adalah kain selimut peradaban
Kutunggu pesan-pesan pada dinding kalbu yang bisu
Atau barangkali akan ada panggilan suci pada dasar secangkir kopi
Maka akan kemanakah aku?

Apakah aku ini ada?
Meja-meja kayu adalah kawan tukar pikiran
Manusia menghalau waktu dengan buku-buku dan kupu-kupu
Dilantunkannya puja-puja, syair-syair rimba penuh cinta
Kalau sepi menanti, aku sekadar batu paling bisu
Kadang kala udara menari, akulah bunga-bunga layu
Puisi-puisiku adalah ilusi ambisi dalam jiwa paling hampa
Maka siapalah aku ini?

Apakah aku ini ada?
Orang-orang berganti muka
Para penjilat mengencingi tiap jengkal kota
Darah ada di udara, di cuaca, di mana-mana
Perut-perut lapar membabi buta
Tak tau malu, tak tau ragu
Aku yang gugu, hilang gerak mengadu, beradu
Temui aku pada sudut paling asing
Di sungai-sungai yang mengering
Di Tanjung, di persimpangan dua mata air yang gagal ia bendung
Akulah suara-suara dalam semak belukar
Akulah pudar cahaya dalam musim yang gemetar
Maka apalah aku ini?

Apakah aku ada?
Kalau tak ada lagi aku dalam doa
Padahal setiap sel tubuhku adalah pengaminan dari segala semoga
Jauh beginilah aku menjelma diri pada yang tiada
Berpelukan dalam ruang-ruang fana
Berciuman dengan garis waktu paling tanpa
Berdaulat pada kekosongan yang mengikat
Berhenti pada para pemegang janji
Jadi, tiadakah aku ini?

Jakarta, 17 Maret 2019

16 Maret 2019

Sajak Lelaki Penakut

Maret 16, 2019 0
 
Na,
Adakah hidup biasa-biasa saja?
Langit yang biasa-biasa
Bumi yang biasa-biasa
Gunung yang biasa-biasa
Laut yang biasa-biasa
Akankah kita biasa-biasa saja?
Seperti kapas putih yang menetas
Seperti keinginan yang mengeras

Aku ingin membunuh takdir
Di dalamnya ada cita-cita yang mustahil
Di hatinya bersemayam rayu paling satir
Jadi kita jalani setapak ini
Berdua saja telanjang kaki
Karena sering kita tak tau di depan siapa menanti
Karena sering kerikil disepanjang tak kita peduli

Aku enggan bermimpi, Na
Ada yang menghantui di setiap angan-angan
Dan mereka yang senantiasa bergentayangan
Diaku adalah air
Dikau adalah Segah
Di muara, ada rantai hikayat saling berakhir
Samudera diam-diam menyelundupkan hadiah
Tetap aku ingin kau yang biasa-biasa saja
Menyadari kepalaku yang semakin tua
Jangan pergi, bunga-bunga membawa sangsi

Jakarta, 16 Maret 2019

01 Maret 2019

Rantau

Maret 01, 2019 0



Tuan,
Apa yang ada di balik perencanaan?
Langit-langit berjatuhan
Bumi-bumi berterbangan
Otak-otak terhimpit
Ambisi menjerit-jerit
Aku adalah suara
Dari dalamnya ruh-ruh paling merdeka

Tuan,
Berkacalah pada bisunya air
       yang merayu-rayu muara
Pada keheningan butir pasir
       di rajah para kafilah
Aku tak mau tau
Kau bukanlah aroma candu
Pembujuk, perajuk kupu-kupu

Pulang, Tuan
Rumah adalah kesejatian guru sejarah
Ia mengukir-ukir doa pada dinding-dinding kayu
Ia adalah pelukan hangat permukaan daun pintu
Ia sulap puisi jadi nasi
Ia bakar nada-nada jadi cinta
Ia goreskan coretan pada harapan dan impian

Karena aku, Tuan
Terlalu lama kehilangan jalan
Tiap jengkal langkah adalah titah
Dirubuh tubuh pada makadam paling entah

Ha, hijrah!
Dari puisi-puisi dusta tak bertepi
Kepada desau angin di bawah pohon ceri
Kemana kau bawa fana ini?

Jakarta, Maret 2019

07 Januari 2019

Tak Ada Senja di Jakarta

Januari 07, 2019 0

Tak ada senja di Jakarta
Siang ke malam dipisah oleh tembok pembatas
Para penjilat memanjat
Para penganggur terbentur

Tak ada fajar di Jakarta
Malam ke siang dicerai aliran sungai
Hasrat-hasrat melompat
Perindu jarak terinjak

Tak ada aku di Jakarta
Cuma ada debu
Tempat mandi dan kakus kucing-kucing Meruya

Jakarta, 7 Januari 2019
Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.