Yang menyimpan rahasia pada lembar-lembar buku
Mengapa mereka mencintai hikayat itu?
Sedang tintaku hitam, seperti benalu
Kusepai puisi dari buai
Kutabuh jiwa-jiwa yang rapuh
Maka akankah aku selesai?
Dibunuh, dihabisi jenuh
Damailah damai
Hati yang terbuai
Di jendela kulihat luka
Di muka, puisi-puisi adalah pembela
Kususuri seribu sungai yang mencuri-curi muara
Agar tak lagi ada derai janji-janji jumpa
Damailah, damai
Jiwa-jiwa yang tergadai
Buang segala jenuh , segala keluh
Kosong ruhku, kosong ruhmu
Ada perut yang ingin penuh
Jakarta, 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar