Tampilkan postingan dengan label Kecerdasan Buatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kecerdasan Buatan. Tampilkan semua postingan

31 Maret 2024

Telanjang

Maret 31, 2024 0
Aku yang telanjang
Yang keluar lewat jalan sempit para puan
Setelah satu setengah musim dalam kegelapan
Kusongsong dunia, terang-terang, benderang

Aku yang telanjang
Kubasuh kepala, tangan, kaki, sekujur badan
Busa-busa bergerombol, cela-noda digugurkan
Air mengalir basah diri, aku cemerlang

Aku hampir telanjang
Kutemui penghambat di ujung selang
Di sana, di ujung saluran limbah pembuangan
Kutebas ia, bagai padi-padi yang matang

Ingin aku telanjang
Berangan-angan, menunggu ia datang
Sementara kami buat kesepakatan, satu tujuan
Lalu mengambang, dua manusia dilarut riang

Aku juga telanjang
Bilamana kepak sayap yang dinanti lah datang
Busana, kata-kata, dan ia ditinggalkan
Sendirian, aku berbaring dalam liang

Kita pasti telanjang
Berkumpul pada bumi lapang, dan surya sekilan
Menunggu, satu-satu kita diputuskan
Bagaimana jika bukan tangan kanan yang menjemput catatan

Kedung Kandang, 31 Maret 2024

catatan: gambar dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan

30 Agustus 2016

Skripsi itu Puisi

Agustus 30, 2016 0


Pasal 1:

 Skripsi itu puisi
Penulisannya ada yang spontan
Ada juga yang melalui perenungan
Aku menulis puisi dengan perenungan
Tapi terkadang aku lupa dengan apa yang sedang aku renungkan

Pasal 2:

Skripsi itu puisi
Ada yang dikerjakan sendiri
Ada yang dikerjakan tukang fotokopi
Puisiku terkadang sukar dipahami
Karena puisi tak ditulis oleh tukang fotokopi

Pasal 3:

Skripsi itu puisi
Harus menggunakan pilihan kata yang tepat
Agar tak salah arti
Puisiku sering salah arti
Karena salah arti terkadang merupakan pilihan kata yang tepat

Pasal 4:

Skripsi itu puisi
Ada yang menulis dalam sepi
Ada juga yang menulis di suasana penuh bunyi
Aku lebih suka menulis puisi dalam sepi
Tidur pun akan lebih nyenyak jika dalam sepi

Pasal 5:

Skripsi itu puisi
Selamanya tidak akan pernah ada profesi sebagai tukang tulis puisi
Meski sebenarnya ada saja

Pasal 6:

Skripsi itu puisi
Isinya merupakan perpaduan sempurna antara keindahan dan kebergunaan
Dulce et utile
Meski beberapa orang lebih mementingkan kebergunaan puisi ketimbang keindahannya

Pasal 7:

Skripsi itu puisi
Menulisnya tidak cukup berbekal kepiawaian merangkai kata
Perlu pengalaman, kecerdasan, juga ketulusan untuk menulisnya
Namun beberapa orang yang sekedar piawai merangkai kata-kata sudah dibilang pintar berpuisi

Pasal 8:

Skripsi itu puisi
Mengeluarkan biaya sebelumnya
Menghasilkan biaya sesudahnya
Ada yang biaya sebelumnya lebih besar dari pada biaya sesudahnya
Tapi ada pula sebaliknya

Pasal 9:

Skripsi itu puisi
Ada yang bersungguh-sungguh menulis puisi
Ada pula yang setengah hati
Aku pernh melakukan keduanya dalm menulis puisi

Pasal 10:

Skripsi itu puisi
Ada yang menulis puisi untuk uang
Ada yang mencari uang untuk puisi
Sedang aku masih tidak tahu
Apa hubungan antara puisi dan uang

Pasal 11:

Skripsi itu puisi
Terkadang mutunya terletak pada pembaca
Bukan pada isi tulisannya
Pernahkah kau membaca puisi yang tidak bermutu?
Atau pernahkah kau menjadi tidak bermutu saat membaca puisi tertentu?

Pasal 12:

Skripsi itu puisi
Ada lomba tulis puisi
Tentu ada pula lomba tulis skripsi
Bagiku, lomba semacam itu tak boleh ada pemenang
Meski demikian
Tetap harus ada pemenang

Pasal 13:

Skripsi itu puisi
Dutulis untuk dibaca
Atau tidak dibaca oleh orang lain
Apa puisimu sudah pernah dibaca oleh orang lain?

Pasal 14:

Skripi itu puisi
Banyak produsennya
Sedikit konsumennya
Konsumen puisi kadang seorang produsen puisi
Produsen puisi kadang bukan konsumen puisi

Pasal 15:

Skripsi itu puisi
Menulis puisi
Secara sadar atau tidak
Akan mendapatkan pengaruh dari puisi sebelumnya

Pasal 16:

Skripsi itu puisi
Dalam penulisannya musti ada pengorbanan
Korban harta, waktu, tenaga, hingga kehormatan
Beberapa orang memang ada yang tidak merasa bahwa ia telah berkorban

Pasal 17:

Skripsi itu puisi
Keduanya sama-sama bisa memberi penghidupan
Juga bisa memberi kematian
Aku tidak merasa diberi kehidupan oleh puisi
Tapi aku merasa lebih hidup dengan puisi

Pasal 18:

Skripsi itu puisi
Ada yang hasil pemikiran
Ada pula yang hasil pembuangan
Sesekali cobalah cium naskah puisimu
Apakah baunya seperti rambut yang terbakar
Ataukah seperti kentut?

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.