Telanjang
Aku yang telanjang
Yang keluar lewat jalan sempit para puan
Setelah satu setengah musim dalam kegelapan
Kusongsong dunia, terang-terang, benderang
Aku yang telanjang
Kubasuh kepala, tangan, kaki, sekujur badan
Busa-busa bergerombol, cela-noda digugurkan
Air mengalir basah diri, aku cemerlang
Aku hampir telanjang
Kutemui penghambat di ujung selang
Di sana, di ujung saluran limbah pembuangan
Kutebas ia, bagai padi-padi yang matang
Ingin aku telanjang
Berangan-angan, menunggu ia datang
Sementara kami buat kesepakatan, satu tujuan
Lalu mengambang, dua manusia dilarut riang
Aku juga telanjang
Bilamana kepak sayap yang dinanti lah datang
Busana, kata-kata, dan ia ditinggalkan
Sendirian, aku berbaring dalam liang
Kita pasti telanjang
Berkumpul pada bumi lapang, dan surya sekilan
Menunggu, satu-satu kita diputuskan
Bagaimana jika bukan tangan kanan yang menjemput catatan
Kedung Kandang, 31 Maret 2024
catatan: gambar dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan