24 Desember 2011

"Dik, Pulanglah"

Terbaca dalam sajaknya sebuah gundah yang larut di kelopak mata.  Anak-anaknya yang tak lagi dewasa kini hanya mengutip mimpi demi mimpi yang dia rajut sambil menunggu kereta datang.  Mimpi yang terbalas oleh firman Tuhan, lalu menguap ke layang cakrawala dunia fakta.  Ini sebuah rindu pada mu yang telah mencorat-coret hari yang kotor.  yang dulu berjanji untuk tanpa pergi dari hari.  Pada kalian yang bisa saja mengikat tali cinta di leher ku yang tercekik realita.  Sayap mu besar sekarang,  langlang melayang hilang terbang lupa sarang.  Liar dan berakal kau lepas dari rindu sepi kelam hati ini.  Bersama anak-anakmu yang tiap malam menangis memanggil nama ibunya.  Anak gadis mu yang kehilangan dongeng-dongeng Bundanya.
Dik, Tolong, Pulanglah ke rumah.
Semarang, 14 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.