16 Agustus 2011

Jawaban Dari Langit

Bahkan malam pun kini enggan berbagi mimpinya pada ku
Lalu kemana lagi kepak sayap ini meratap iba?
Langit berpaling ketika ku bersujud di kaki-Nya
Tubuh hitam ini selalu terseretcke lembah suram hidupnya tiap kali ia men coba pasrah dan membiarkan mawar pergi

Ah... Burung malang kini lebih nista daripada pungguk yang merindukan bulan
Bulan kian terbirit tiap kali ku tatap matanya dan berkata "aku mencintaimu"
terkadang bebintang di sampingnya berbisik "jangan kau umbar cinta mu ketika paruhmu melepas mawar dan membiarkan dia jatuh.. Dia pun sakit... Dan tak sanggup menerima hati mu lagi..."

Si burung hitam makin larut dalam musuh malamnya
Oais matanya sudah kering sejak berhari lalu
Tiada lagi jerit derita yang dia koar tiap puncak malam
Hanya ratap menunggu Langit menjawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.