Aku tak mau dilanda rindu
Jika bukan namamu yang terus menerus hadir dalam doa
Seperti angin timur yang tetap setia
Menuju cakrawala yang sengaja menunggu
Aku tak mau dihantui resah
Selain jemarimu yang berusaha kugapai sebelum lelap
Bagai batu sungai yang senantiasa basah
Sebelum pada akhirnya ia menetap
Aku tak mau diserang cemburu
Kalau tidak pada malam yang selalu mencuri
Diam-diam ada dan mengarah padamu
Layaknya kemarau di antara ranting-ranting pohon jati
Aku tak mau berkawan sepi
Tanpa ada rona-ronamu yang mengikuti
Serupa udara dingin menjelang pagi
Yang menyayangi manusia, memelihara bumi
Aku tak mau jatuh cinta
Kecuali pada dalamnya jurang duniamu yang kaya
Bak rombongan musafir haus kelana
Bergerak bersama, topang-menopang, saling menjaga
Sleman, 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar