Menunggulah, Na
Aku pun tak sempat sabar jika tanpa kau
Tapi hidup belum selesai
Jalan-jalan di Jakarta masih terus ramai
Jadi, menunggulah
Na,
Relakan layar-layar itu menerpa
menempa aku
Seperti maut yang setia menunggu
Di sudut pertigaan itu,
di ujung jarak yang jauh
Doakan angin utara selalu bersahabat
Dan laut berombak, bersobat
Di suatu siang, pada sudut pelabuhan
Perahuku kan berlabu
Menjemput kau yang menunggu
Jadi, menunggulah, Na
Untuk kita bermain sauh
Berduaan di atas perahu
Meruya, 15 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar