18 September 2018

Catatan 180918


     Aku kembali goyah. Bimbang pula seperti keadaanku sebelumnya. Benarkah sastra adalah jiwaku? Jika benar, apa buktinya? Jika bukan, mengapa tenggelam aku dalamnya? 
     Hari ini datang kabar dari GPU, hal tes jadi editor sastra tempo hari. Ada beberapa hal dariku yang belum sesuai klasifikasi, katanya. Memang benar jua kupikir, aku tak tahu-menahu soal sastra. Mana bisa pula jadi editor sastra. Tapi kau tau sendiri, aku ini tubuh tanpa jiwa jika tak kau pautkan pula dengan sastra.
     Meski sastraku pun tak ada jua wujudnya. Maka bersiaplah aku untuk lebih baik lagi sebagai tukang edit gambar. Pegal leherku, perih mataku, keram jari-jariku, nyeri punggungku. Itu yang akan kutanggung per hari, entah sampai kapan.
     Asaku sungguh sedang patah-patahnya. Sebagai hamba, jangan pula aku sampai lepas harap. Jadi tetap akan kulalui sakit itu. Biar segala gundah di hati dan koaong di jiwa.
    Malu aku bersastra lagi, berseni lagi. Tapi tanpa perihal itu, menjelma mayat hidup pula aku 

Meruya, 18 September 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.