Hida,
yang tak berani kupanggil sayang
Ini di dalam dada ada sesak
Berontak!
Ku tau jauh jarak antara luka dan cinta
Tapi getar di sini kiranya dapat kau dengar jua
Cuma dingin benar kini yang jadi temanku
Bahkan aku tak lagi mampu membuka kotak kenangan
Bukan abang tak cinta
Lain dengan rasa takut di sini
Di dada ini,
Hida
Kiranya masih kau putar lagu-lagu mesra jaman kanak dulu
Duduk berdua di jembatan di atas kolam
Lalu kau suapi mkan siang
Hinga kini belum bisa aku telan
Kaliwuluh, 10 September 2013
10 September 2013
Yang Tak Berani Kupangil Sayang

tentang penulis (Amry)
Saya lahir dan tumbuh remaja di kota Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Gemar menulis sejak sekolah dasar, dan pelan-pelan berkesenian secara suka-suka. Selain di sini, tulisan saya telah terbit dalam beberapa buku antologi bersama dan empat buku pribadi. Buku saya secara mandiri adalah Malam Spesial (kumpulan cerpen), Antara Langit dan Maratua (novel), Dampamu (kumpulan puisi), dan Kemarau di Sei Lesan (kumpulan cerpen). Karya-karya lainnya tersebar dalam berbagai media dan platform, dapat ditemui dengan kata kunci "Amry Rasyadany". Saya terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan sastra yang menyenangkan. Sila hubungi saya via surel arasyadany@yahoo.com.
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar