19 Desember 2012

PUISI MAHASISWA HARUS LEBIH KREATIF

Sabtu (8/12) malam di sudut kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Sebuah warung makan tiba-tiba menjadi ramai dengan suara jeritan perempuan yang meminta tolong.  Sontak para pengunjung warung makan yang dikenal dengan nama Kilometer 7 itu pun langsung bangkit dari tempat duduknya dan  meninggalkan hidangan makan malamnnya untuk mencari tau apa yang sedang terjadi.
                Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Karya Sastra (UKM Cakra) Universitas Negeri Semarang pada malam itu sedang mengadakan launching buku antologi puisinya yang berjudul “Kampus Kempas Kempis”.  Dalam acara tersebut, UKM Cakra mementaskan sebuah parade pertunjukan karya sastra yang idenya diadaptasi dari puisi-puisi yang ada dalam buku yang sedang dilaunching malam itu.  Jenis pertunjukannya pun bermacam-macam, ada yang dideklamasikan, di teatrikalkan, didramatisasikan, difilmkan, dilagukan atau pun yang hanya sekadar dibacakan.  Semua jenis pementasan itu lebur menjadi satu memecah heningnya malam minggu di rumah makan Kilometer 7 itu.
                Mas Bayu, pemilik rumah makan Kilometer 7 yang berlokasi tidak begitu jauh dari Kampus Unnes Sekaran itu mengatakan bahwa dia sangat apresiatif sekali dengan adanya kegiatan launching buku ini.  “Paling tidak warung saya bisa terlihat ramai”, ungkap Mas Bayu.  “kalau warung makan ngadain acara band atau karaoke, itu sudah bisa.  Tapi kalau ada yang main teater dan baca puisi di warung makan, itu baru unik.  Selain itu, acara seperti ini tidak membutuhkan sound yang keras sehingga tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar  yang sedang beristirahat” tambah mas Bayu.
                Acara yang menjadi salah satu rangkain pementasan Do Dolan Puisi UKM Cakra 2012 ini dihadiri oleh berbagai komunitas sastra di daerah Sekaran dan sekitarnya, seperti Komunitas Godhong, Kias. Persetan dan lain-lain.  Dalam acara itu juga tampak Babahe, seorang penulis geguritan yang cukup terkenal di Kota Semarang.  Laki-laki yang memiliki nama asli Widyo Leksono ini mengungkapkan bahwa ini adalah suatu langkah baru bagi Universitas Negeri Semarang dalam bidang karya sastra karena baru kali ini ada komunitas yang mau menampung dan membukukan puisi-puisi karya mahasiswa Unnes.  UKM Cakra sebagai unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang kesusastraan sudah seharusnya mengapresiasi karya-karya mahasiswa dalam bentuk buku seperti ini.  “dan di sini saya menemukan sesuatu yang baru lagi dalam pementasan puisi yaitu sinematisasi puisi atau puisi yang dikemas dalam sebuah film.  ini adalah hal yang baru yang perlu dikembangkan dalam dunia perpuisian di Indonesia” imbuh Babahe.
                Parade pementasan yang tergabung dalam serangkaian pementasan Do Dolan Puisi UKM Cakra 2012  tersebut masih akan berlanjut di Universitas Pekalongan pada tanggal 15 Desember 2012 dan diakhiri di Universitas Jendral Soedirman pada tanggal 22 Desember 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.