15 Desember 2023

Perempuan Liar dan Lelaki Pengecut

 

ilustrasi: freepik

Seperti angin di musim kemarau
Tenangmu menghembuskan pertanyaan
Akankah mendung datang?
Sedang aku adalah dedaunan
Yang hari demi hari kian tunduk
Diam-diam bersiap, meluruh seluruh dalam sekali deruh

Seperti ombak di lautan
Tarianmu melenakan nelayan-nelayan yang berjaga
Membuai bagai lengan ibu yang membelai
Sedang aku adalah pasir pantai
Menetap, menegap, menunggumu datang berbagi setiap
Lalu pergi, menyeret jiwaku yang sangsi

Seperti unggun di punggung gunung
Kau menyala mencipta, menghangat ujung jari para pendaki
Terangmu menghalau ketakutan, gerakmu menghadir kedamaian
Sedang aku adalah kayu bakar
Melesak rasuk dalam semangatmu
Mengarang mengabu dalam petuahmu

Seperti pagi yang membangkitkan
Kau berembun, dingin, taram temaram
Menikam hati dan pikiran yang dicumbui malam
Sedang aku adalah jendela kamar
Tempat bola mata mengintip pekarangan luar
Dirahasiakannya riuh dan pisuh dalam-dalam

Seperti burung hantu dalam belantara
Dalam senyap, kau menerkam, mencabik, dan menghilang
Menyusup masuk dalam mimpi para pembimbang
Sedang aku adalah ranting dan dahan
Yang bersaksi bahwa kepak sayapmu gemilang
Retak berpatahan tiap kali kau datang

Malang,15 Desember 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.