Luka buka, melebar mengangah
Menjadi ukir, sayatan belati dalam risalah
Kau darah, netes dari dalam ingatan
Genang-mengenang, kau diam dalam heningan
Menjadi ukir, sayatan belati dalam risalah
Kau darah, netes dari dalam ingatan
Genang-mengenang, kau diam dalam heningan
Sementara dalam dada, ruang sunyi sahayanda
Getar jiwa bergejolak, sesal menyala-nyalak
Aku api, menghangus kemah-kemah petualangan
Pijar cahaya, panas udara, menggetar badan
Lantas apalah kita,
Kala dulu memaksa, melesak satu
Ialah barah... Barah...
Merah menerang, memancar dari jejak-jejak perjalanan
Marah bergenang, kucup tubuh sepenuh dendam
Kala dulu memaksa, melesak satu
Ialah barah... Barah...
Merah menerang, memancar dari jejak-jejak perjalanan
Marah bergenang, kucup tubuh sepenuh dendam
Kita barah, membasahi jengkal langkah
Kita barah, menjelaga lembar sejarah
Malang, 23 Agustus 23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar