Barangkali tiada tak lama lagi
Sebab puisiku nihil isi
Sebab nyanyiku bisik sunyi
Aku daging hidup, nirfungsi
Segala kusentuh, runtuh
Segala kueja, sirna
Segala kugapai, masai
Segala kutanam, masam
Segala kupikir, getir
Segala kulangkah, lemah
Aku sarapan pagi dengan sepiring kekosongan
Aku tantang siang dengan sisa-sisa keangkuhan
Aku renungi sore dengan pupus demi pupus harapan
Aku cumbui malam dengan selimut kesangsian
Aku menutup subuh dengan penyerahan
Sementara padamu, Nduk-ku
Pada sinar terang tatapanmu
Tiada pernah kutuai penyesalan
Jujur, tanpa dendam
Kau pupuk hati dalam pendaman
Kau topang jiwa dalam kepingan
Dengan curiga, kurasai
Barangkali tiadaku segera sampai
Hanya 'mu, Nduk-ku
Yang tiupkan dalam kalbu
Udara, udara, udara
Aku hidup, dan bernyawa
Kedung Kandang, 16 Mei 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar