Pada sore
Pada tepi sungai
Pada gemercik air yang mengoda telapak kaki kita
Di barat, telah berkisah senja pada kemuningnya
Lalu kapan kita beranjak, Dinda?
Pada kapal
Pada tiang-tiangg pancang
Pada jingga yang memantul di pelupuk matamu
Camar telah lagi keperaduan
Lalu kapan kita pulang, Dinda?
Pada semburat
Pada kemilau riak banyu
Pada maghrib yang tergesa-ggesa dikumandangkan
Ketinting mati di ombang apung cahaya
Lalu kapan kita berdua, Dinda?
Tanjung Redeb, 20 Agustus 2014
20 Agustus 2014
Cerita di Tepi Sunggai

tentang penulis (Amry)
Saya lahir dan tumbuh remaja di kota Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Gemar menulis sejak sekolah dasar, dan pelan-pelan berkesenian secara suka-suka. Selain di sini, tulisan saya telah terbit dalam beberapa buku antologi bersama dan empat buku pribadi. Buku saya secara mandiri adalah Malam Spesial (kumpulan cerpen), Antara Langit dan Maratua (novel), Dampamu (kumpulan puisi), dan Kemarau di Sei Lesan (kumpulan cerpen). Karya-karya lainnya tersebar dalam berbagai media dan platform, dapat ditemui dengan kata kunci "Amry Rasyadany". Saya terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan sastra yang menyenangkan. Sila hubungi saya via surel arasyadany@yahoo.com.
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar