Sepi habis
tercekik beku kemalangan harmoniku
Merdeka mati
dikoyak liar ketidakwarasanku
Mampus menjerat peraduanku, tempat ku rebah mengadu pilu
Jangan mati kau, melihatku hangus terjelaga kebodohan dulu
Nafas-nafas ini tersengal di jengkal bekas jejakmu
bekas jejak yang melurus jauh di depan ku
Jangan!
jangan mati kau, melihatku terbunuh sayap-sayap asaku sendiri
Terlayang suka dupa luka dukaku pada bekas hatimu
Hidup kau!
Kembali kau dalam pelaminanku!
Jangan mati kau!
Melihat ku mampus tertusuk mimpi
Jangan mati kau!
Tanjung Redeb, 9 Februari 2013
10 Februari 2013
Kuningnya Janur Bendera Kuning

tentang penulis (Amry)
Saya lahir dan tumbuh remaja di kota Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Gemar menulis sejak sekolah dasar, dan pelan-pelan berkesenian secara suka-suka. Selain di sini, tulisan saya telah terbit dalam beberapa buku antologi bersama dan empat buku pribadi. Buku saya secara mandiri adalah Malam Spesial (kumpulan cerpen), Antara Langit dan Maratua (novel), Dampamu (kumpulan puisi), dan Kemarau di Sei Lesan (kumpulan cerpen). Karya-karya lainnya tersebar dalam berbagai media dan platform, dapat ditemui dengan kata kunci "Amry Rasyadany". Saya terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan sastra yang menyenangkan. Sila hubungi saya via surel arasyadany@yahoo.com.
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar