Pria kecil itu kini sesegukan
cuma diam sambil menggores tanah dengan telunjuknya
Pria kecil itu lagi-lagi sesegukan
lalu rebah terlentang sambil mengebulkan jelaga tembakau dari mulutnya
Pria kecil itu masih sesegukan
berguling dan merobek rumput dan sesekali menjambak rambutnya
Pria kecil itu masih saja sesegukan
berdiri menatap langit dengan pandang tak percaya telah kehilanan masa mudanya
Pria itu tetap sesegukan
duduk memeluk lutut dan mengusap lendir di hidungnya lalu berkata "apa aku sudah tua?"
24 Oktober 2011
Pria Kecil

tentang penulis (Amry)
Saya lahir dan tumbuh remaja di kota Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Gemar menulis sejak sekolah dasar, dan pelan-pelan berkesenian secara suka-suka. Selain di sini, tulisan saya telah terbit dalam beberapa buku antologi bersama dan empat buku pribadi. Buku saya secara mandiri adalah Malam Spesial (kumpulan cerpen), Antara Langit dan Maratua (novel), Dampamu (kumpulan puisi), dan Kemarau di Sei Lesan (kumpulan cerpen). Karya-karya lainnya tersebar dalam berbagai media dan platform, dapat ditemui dengan kata kunci "Amry Rasyadany". Saya terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan sastra yang menyenangkan. Sila hubungi saya via surel arasyadany@yahoo.com.
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar