Bagaimana jika mawar telah layu dan kumbang kehilangan madunya?
Bagaimana jika laut tak berair dan nelayan kehilangan kailnya?
Bagaimana jika noda menggila hingga hidup kehilangan kesuciannya?
bagaimana jika manusia khilaf sedang seseorang kehilangan harga dirinya?
Namun mawar dengan pedih masih menjanjikan wanginya...
Namun ombak dengan amarah menjanjikan deburnya...
Namun noda dengan kenistaan mampu menjanjikan putihnya...
Dan aku, dengan rasa sakit dan jijik serta kecewa yang mendalam terhadap diriku sendiri masih ingin menjanjikan cinta untuk mu...
Meski cinta ini hina...
Meski tak pantas disebut cinta...
05 Februari 2011
Bagaimana?

tentang penulis (Amry)
Saya lahir dan tumbuh remaja di kota Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Gemar menulis sejak sekolah dasar, dan pelan-pelan berkesenian secara suka-suka. Selain di sini, tulisan saya telah terbit dalam beberapa buku antologi bersama dan empat buku pribadi. Buku saya secara mandiri adalah Malam Spesial (kumpulan cerpen), Antara Langit dan Maratua (novel), Dampamu (kumpulan puisi), dan Kemarau di Sei Lesan (kumpulan cerpen). Karya-karya lainnya tersebar dalam berbagai media dan platform, dapat ditemui dengan kata kunci "Amry Rasyadany". Saya terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan sastra yang menyenangkan. Sila hubungi saya via surel arasyadany@yahoo.com.
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar