Tampilkan postingan dengan label Skenario. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Skenario. Tampilkan semua postingan

14 Februari 2013

Si Hamil Yang Jatuh Di Depanku

Februari 14, 2013 0

SKENARIO FILM PENDEK
“SI HAMIL YANG JATUH DI DEPAN KU”
OLEH: AMRY RASYADANY



FADE IN.
1.  EXT. DEPAN RUMAH SANG PENGAMEN. PAGI
CAST: PENGAMEN, ISTRI PENGAMEN

PENGAMEN DENGAN PAKAIAN LUSUH SAMBIL MEMBAWA TAS KARUNG DAN GITAR BUTUTNYA BERPAMITAN PADA ISTRINYA UNTUK MENCARI REJEKI.

PENGAMEN
AKU PERGI DULU.
(SAMBIL MEMAKAIKAN TOPI TUA DI KEPALANYA)

ISTRI PENGAMEN
HATI-HATI.
(SAMBIL MENCIUM TANGAN SUAMINYA)

PENGAMEN
YA.  JAGA DIRI BAIK-BAIK.  JAGA ANAK KITA JUGA.
(MENGELUS PERUT ISTRINYA YANG MEMBESAR KARENA HAMIL TUA LALU PERGI)

CUT TO:

2.  EXT. SEBUAH JALAN LINGKUNGAN KUMUH.  PAGI
CAST: PENGAMEN, IBU PENYAPU HALAMAN

LANGKAH KAKI PENGAMEN MENYUSURI JALAN SETAPAK PERKAMPUNGAN.  BEBERAPA ORANG MENYAPA SI PENGAMEN.  PENGAMEN MENJAWABNYA DENGAN RAMAH.

IBU PENYAPU HALAMAN
SUDAH MAU BERANGKAT, KANG? PAGI BENER.
(MENATAP PENGAMEN SESAAT KEMUDIAN MELANJUTKAN MENYAPU HALAMAN)

PENGAMEN
IYA, MBOK. KATANYA, MAKIN PAGI, MAKIN BANYAK REJEKI.
(MENGHENTIKAN LANGKAHNYA, MENJAWAB PERTANYAAN SI IBU PENYAPU HALAMAN DENGAN RAMAH)

IBU PENYAPU HALAMAN
JANGAN TERLALU LAMA KAU DI LUAR RUMAH.  KASIAN ISTRI MU SUDAH HAMIL TUA.
(BERHENTI MENYAPU, MENGHADAP KE PENGAMEN DAN MENASEHATINYA DENGAN PENUH PERHATIAN)

PENGAMEN
MAU GIMANA LAGI, MBOK? AKU JUGA BUTUH UANG UNTUK BIAYA PERSALINAN DIA NANTI.
(MENJAWAB PERTANYAAN SI IBU DENGAN RAUT MUKA SEDIH DAN PENUH KECEMASAN)

IBU PENYAPU HALAMAN
BUKANNYA ADA PROGRAM PEMERINTAH YANG MENJAMIN BIAYA PERSALINAN UNTUK ORANG-ORANG MISKIN SEPERTI KITA, YA?
(BERTANYA SEKALIGUS MENGABARKAN SEBUAH HARAPAN)

PENGAMEN
ALAH, BORO-BORO PUNYA JAMINAN PERSALINAN……APA LAH ITU NAMANYA.  KTP AJA AKU GAK PUNYA, MBOK.  APA LAGI NGURUS YANG BEGITUAN.
(DENGAN NADA BICARA AGAK KESAL)

IBU PENYAPU HALAMAN
YA KENAPA KAU TAK BUAT KTP SAJA DULU?
(AGAK BINGUNG)

PENGAMEN
BUAT KTP ITU KUDU PAKAI KARTU KELUARGA, MBOK.  SEKARANG MBOK PIKIR, BAPAK IBU KU SAJA AKU GAK TAHU SIAPA, APA LAGI KARTU KELUARGA, MBOK.  SUDAHLAH MBOK, ORANG KECIL SEPERTI KITA INI CUMA BISA BERDOA SAMA GUSTI ALLAH.  BERDOA BIAR BESOK MASIH ADA NASI SISA YANG MASIH BISA KITA MAKAN. 
HAH, YA SUDAH.  AKU PERGI DULU, MBOK.  SUDAH MAKIN SIANG INI.  HILANG NANTI REJEKI KU.
(BERBALIK MELANJUTKAN LANGKAH KAKINYA)

IBU PENYAPU HALAMAN
HATI-HATI.  JANGAN LUPA SAMA ISTRI MU DI RUMAH.
(MELANJUTKAN MENYAPU HALAMAN)

PENGAMEN
TENANG SAJA, MBOK.
(TANPA MENOLEH DAN TETAP MELANJUTKAN PERJALANANNYA)

CUT TO
3.  EXT. PINGGIR JALAN RAYA. PAGI
CAST: PENGAMEN, LOPER KORAN

PENGAMEN TETAP MELANJUTKAN LANGKAHNYA MENUJU KOTA. DUDUK DI HALTE  BIS SAMBIL MENUNGGU BIS YANG AKAN DIA TUMPANGI UNTUK MENGAIS REJEKI. KEMUDIAN ADA LANGKAH TERGESA-GESA MENUJU KE ARAHNYA.

LOPER KORAN
HOOYY!
(MENEPUK PUNDAK PENGAMEN SAMBIL MENGAGETKANNYA)

PENGAMEN
BAJINGAN! JANTUNGKU HAMPIR COPOT!
(TERKEJUT LALU MENACUNGKAN KEPAL KE ARAH PEMUDA LOPER KORAN)

LOPER KORAN
HUUEESSSSTTT,,,SANTAI, KANG.  AKU CUMA BERCANDA.  AYOLAH, HIDUP JANGAN DI BAWA SERIUS TERUS.  CEPAT TUA KAMU NANTI.
(SEDIKIT SENYUM BERCANDA)

PENGAMEN
AKU INI LAGI PUSING, LE.
(MELEPAS TOPINYA LALU MEMIJAT-MIJAT KENINGNYA)

LOPER KORAN
PUSING KENAPA TO KANG?
(BERTANYA SAMBIL MENGERYITKAN DAHI)

PENGAMEN
DIK MINAH, LE.  TAU SENDIRI KAN? SUDAH MAKIN BESAR ITU PERUTNYA.
(WAJAH CEMAS MENERAWANG KE ARAH KENDARAAN YANG LALU LALANG DI JALAN RAYA)

LOPER KORAN
OH, AKU NGERTI, KANG.  TAPI AKU YA GAK BISA BANTU APA-APA, KANG.  JUALAN KORAN CUMA CUKUP BUAT MAKAN.
(MENGELUS BAHU PENGAMEN DENGAN TATAPAN MATA PRIHATIN)

PENGAMEN
CUMA BISA BERUSAHA, LE.  SELEBIHNYA BIAR YANG DI ATAS YANG NGATUR.
(SAMBIL MENGHEMBUSKAN NAFAS PANJANG)

LOPER KORAN
SABAR YA, KANG.  PASTI ADA JALAN KELUAR.
PENGAMEN
(SAMBIL MENGELUS DADA LALU MENGALIHKAN PEMBICARAAN)
ADA BERITA APA HARI INI?

LOPER KORAN
SAMA SAJA, KANG.  KAYAK YANG KEMARIN-KEMARIN.  KASUS KORUPSI GAK KELAR-KELAR.  BERITA ARTIS JUGA ISINYA BOY BAND-BOY BAND GAK JELAS.
(MENUNJUKKAN SEBUAH BERITA DI KORAN)

PENGAMEN
BOY BAND APAAN, LE?

LOPER KORAN
ITU BAHASA INGGRIS, KANG.  BOY ITU ANAK LAKI.  KALAU BAND ITU GRUP MUSIK.  KAYAK ORANG-ORANG YANG BIASA MANGGUNG DI ALUN-ALUN ITU LHO, KANG.

PENGAMEN
BERARTI ROMBONGAN KERONCONGNYA PAK NO YANG BIASA MANGGUNG PAS AGUSTUSAN ITU NAMANYA BAND JUGA YA, LE?

LOPER KORAN
(BINGUNG SESAAT SAMBIL GARUK-GARUK KEPALA)
KAYAKNYA SIH IYA, KANG.

TAPI, KANG. KALAU BOY BAND YANG DI SINI BEDA KANG.
(SAMBIL MENUNJUK KORAN)

PENGAMEN
BEDA APANYA?
(RAUT WAJAH BINGUNG)

LOPER KORAN
BOY BAND INI JUGA BISA JOGET, KANG.  MALAH ANGGOTANYA MASIH ANAK-ANAK USIA 12 TAHUN, KANG.  KALAU JOGET SAMBIL NYANYI, KANG.
(MENJELASKAN KEPADA PENGAMEN DENGAN PENUH SEMANGAT)

PENGAMEN
WALAH, BERARTI RONGGENG ITU BOY BAND, LE?

LOPER KORAN
BUKAN, KANG. RONGGENG ITU KAN CEWEK, KANG.  BERARTI NAMANYA GIRL BAND.

PENGAMEN
GITU YA?

LOPER KORAN
IYA, KALAU BOY BAND YANG DI SINI, KECIL-KECIL SUDAH PINTAR JOGET SAMA NYANYI KANG.  NYANYINYA “KAU BIDADARI JATUH DARI SURGA DI HADAPAN KU, EYA, EYA”.  GITU, KANG.
(DENGAN BERSEMANGAT MENIRUKAN GAYA BOY BAND TERSEBUT)

PENGAMEN
OALAH, KECIL-KECIL KOK SUDAH NGERTI “BIDADARI JATUH DARI SURGA” YA, LE?  AKU UMUR SEGITU NGERTINYA CUMA KUENI JATUH DARI POHON DI DEPAN RUMAHNYA PAK LURAH KARJO.
(MENGERYITKAN DAHI SEOLAH-OLAH MENGENANG MASA LALU)

LOPER KORAN
TERUS DI RUJAK RAME-RAME, KANG!
(SAMBIL MENEPUK TANGAN DAN TERTAWA)

PENGAMEN
MANTAP ITU
(SAMBIL MENUNJUK SI LOPER KORAN DAN TERTAWA)

YA SUDAH, LE. ITU BIS YANG AKU TUNGU SUDAH DATANG.  AKU MAU NGAMEN DULU.
(MEMASANG TOPI DI KEPALA LALU BANGKIT DARI TEMPAT DUDUKNYA)

LOPER KORAN
OKE, KANG.  HATI-HATI, KANG.
(MELAMBAIKAN TANGAN KEPADA PENGAMEN YANG MULAI BERANJAK PERGI)

PENGAMEN
YA
(SAMBIL MELAMBAIKAN TANGAN TANPA MENOLEH KE BELAKANG)

CUT TO:

4.  INT. DI DALAM BUS KOTA. SIANG
CAST: PENGAMEN, ORANG-ORANG DI DALAM BUS KOTA

SUASANA BUS KOTA YANG TIDAK TERLALU PENUH.  BEBERAPA BANGKU MASIH KOSONG.  PENGAMEN MASUK BUS LALU MEMULAI AKSINYA.

LAGU YANG DI NYANYIKAN PENGAMEN MENJADI MUSIK ILUSTRASI.

PENGAMEN MENYODORKAN TOPI KE BEBERAPA PENUMPANG BUS.  ADA YANG MENOLAK, NAMUN ADA PULA YANG MEMBERINYA UPAH.
CUT TO:

5.  EXT. EMPERAN WARUNG MAKAN LESEHAN. SIANG
CAST: PENGAMEN, ORANG-ORANG DI WARUNG MAKAN

MUSIK ILUSTRASI PENGAMEN

PENGAMEN MEMAINKAN GITAR, MENYANYIKAN SEBUAH LAGU.  BELUM BERSELANG BEBERAPA LAMA, SESEORANG TELAH MEMBERINYA UANG LALU MENYURUHNYA PERGI.  PENGAMEN MENERIMA UANG ITU SAMBIL MENGANGGUKKAN KEPALA TANDA TERIMA KASIH.  LALU BERANJAK PERGI.

CUT TO:


6.  EXT. TAMAN KOTA. SIANG
CAST: PENGAMEN, SEPASANG KEKASIH

MUSIK ILUSTRASI PENGAMEN

PENGAMEN MEMAINKAN SEBUAH LAGU. SEPASANG KEKASIH PURA-PURA CUEK TETAPI MENIKMATI LAGU YANG DIBAWAKAN OLEH PENGAMEN.  SI PRIA DARI PASANGAN KEKASIH ITU MEMBERIKAN SEBUNGKUS ROKOK KEPADA PENGAMEN.  PENGAMEN MENERIMA PEMBERIA ITU LALU BERANJAK PERGI.

CUT TO:
7.  EXT.  PINGGIRAN JALAN. SIANG
CAST: PENGAMEN, ORANG BERLALU LALANG, PEREMPUAN HAMIL

MUSIK ILUSTRASI PENGAMEN

PENGAMEN DUDUK DI TEPI JALAN SAMBIL TETAP MENYANYIKAN LAGU-LAGU.  TOPI YANG BIASA IA BAWA TERLETAK DI HADAPANNYA SEBAGAI TEMPAT ORANG-ORANG YANG MEMBERINYA UPAH DARI LAGU-LAGUNYA.

TERLIHAT LANGKAH KAKI ORANG-ORANG YANG BERLALU LALANG DI HADAPAN PENGAMEN.  SESEKALI ADA UANG RECEH YANG JATUH DARI ATAS TOPI SI PENGAMEN YANG TERLETAK DI HADAPANNYA

TIBA-TIBA ADA SEORANG WANITA YANG SEEDANG HAMIL TUA TERJATUH DI  HADAPANNYA.  MUSIK ILUSTRASI BERHENTI.

PENGAMEN BERHENTI MEMAINKAN GITARNYA.  TERPERANGGAH DENGAN WANITA YANG REBAH DI HADAPANNYA.  SEKILAS BAYANGAN KENANGAN DENGAN ISTRINYA YANG SEDANG HAMIL TUA TERLINTAS DI PIKIRANNYA.

CUT TO:

8.  EXT.  PEKARANGAN RUMAH. SIANG
CAST: PENGAMEN, ISTRI PENGAMEN

PENGAMEN DATANG MENYERAHKAN UANG HASIL IA NGAMEN DAN SEBUNGKUS NASI KEPADA ISTRINYA.

PENGAMEN MAKAN SAMBIL MENYUAPI ISTRINYA.  SUASANA SUAMI ISTRI YANG BAHAGIA DALAM KESEDERHANAAN.

PENGAMEN DAN ISTRINYA SEDANG BERCANDA DI PEKARANGAN RUMAH.  PENGAMEN MENGELUS PERUT ISTRINYA YANG BESAR, KEMUDIAN MENDEKATKAN TELINGANYA KE PERUT ISTRINYA.  BEBERAPA SAAT KEMUDIAN PENGAMEN TERKEJUT KARENA BAYI DI DALAM PERUT ISTRINYA MENENDANG DINDING RAHIM IBUNYA.  KEMUDIAN SI PENGAMEN MENDEKATKAN TELINGANYA LAGI.  LALU TERKEJUT LAGI.

CUT TO:

9.  EXT. PINGGIRAN JALAN. SIANG
CAST: PENGAMEN, ORANG BERLALU-LALANG, PEREMPUAN HAMIL

PENGAMEN TERSADAR DARI LAMUNANNYA KEMUDIAN BERGEGAS MENOLONG PEREMPUAN HAMIL TADI.

PENGAMEN
(BERANJAK DARI TEMPAT DUDUKNYA. MENGAMBIL TOPI DAN UANG DI DALAMNYA.  DENGAN PANIK, IA MENGHAMPIRI WANITA ITU SEMBARI MEMINTA TOLONG)

TOLONG!  TOLONG! MBAK, KAMU BAIK-BAIK AJA? TOLONG! TOLONG!
MAS, TOLONG, MAS.  MBAK INI MAU NGELAHIRIN. MBAK, TOLONG, MBAK!
(PENGAMEN MENATAP ORANG-ORANG YANG LALU LALANG DI SEKITARNYA SAMBIL MINTA TOLONG.  NAMUN SETIAP ORANG YANG MELIHATNYA LANGSUNG MENGHINDAR.  SIBUK DENGAN URUSANNYA MASING-MASING.  TAK ADA YANG MAU MENOLONG)

MBAK, KAMU BISA BANGUN?  MARI SAYA ANTAR KE RUMAH SAKIT.
(PENGAMEN DENGAN RAUT MUKA PANIK DAN BINGUNG APA YANG HARUS IA LAKUKAN)

PEREMPUAN HAMIL
(MENGELENG-GELENG TANDA TAK MAMPU UNTUK BANGKIT SAMBIL MERINGIS KESAKITAN DI DAERAH RAHIMNYA)

PENGAMEN
 AYO, MBAK.  SAYA GENDONG SAJA KALAU BEGITU.
(PENGAMEN MNGULURKAN TANGAN, MENGGENDONG PEREMPUAN ITU.  LALU MEMANGGIL BECAK.  PENGAMEN PERGI DENGAN BECAK MEMBAWA PEREMPUAN HAMIL KE RUMAH SAKIT.  GITAR TUA MILIKNYA DITINGGALKAN BEGITU SAJA DI PINGGIR JALAN TEMPAT IA MENGAMEN TADI.

CUT TO:

10.     INT. KORIDOR RUANG BERSALIN. SIANG
CAST:  PENGAMEN, SUAMI PEREMPUAN HAMIL

PENGAMEN SEDANG MENUNGGU PEREMPUAN HAMIL DI KORIDOR RUANG BERSALIN.  TIDAK BEBERAPA LAMA KEMUADIAN DATANG SEORANG LAKI-LAKI BERPAKAIAN RAPI YANG TERNYATA SUAMI SI PEREMPUAN HAMIL ITU.

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
BAPAK PENGAMEN YANG BAWA PEREMPUAN YANG MAU NGELAHIRIN KE SINI?
(BERTANYA DENGAN WAJAH HARAP-HARAP CEMAS)

PENGAMEN
IYA
(DENGAN WAJAH BINGUNG DAN SEDIKIT TAKUT)

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
SAYA SUAMINYA, PAK.  DI MANA ISTRI SAYA?
(WAJAHNYA MASIH CEMAS)

PENGAMEN
MASIH DI DALAM, PAK.  BERDOA SAJA MOGA-MOGA ISTRI DAN ANAK BAPAK SELAMAT.

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
(MENGUSAP WAJAHNYA, TAK MAMPU BERKATA APA-APA)

SEKIAN LAMA KEDUA LELAKI ITU MENUNGU DI KORIDOR, KEMUDIAN TERDENGAR SUARA TANGIS BAYI.  SUAMI PEREMPUAN HAMIL ITU TERKEJUT SEKALIGUS LEGA SETELAH MENDENGAR SUARA ITU.


SUAMI PEREMPUAN HAMIL
PAK, ANAK SAYA LAHIR, PAK. ANAK SAYA LAHIR. TERIMA KASIH, PAK.  TERIMA KASIH.
(SAMBIL MENJABAT TANGAN PENGAMEN)

PENGAMEN
IYA, PAK. SAMA-SAMA
(RAUT WAJAHNYA TURUT BAHAGIA)

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
SEKALI LAGI TERIMA KASIH PAK.  SAYA GAK TAHU GIMANA JADINYA ISTRI DAN ANAK SAYA KALAU GAK ADA BAPAK.

PENGAMEN
IYA, PAK.  SAMA-SAMA.  SAYA PERMISI DULU, PAK.  ISTRI SAYA NUNGGUIN DI RUMAH.
(PENGAMEN INGIN BERANJKA PULANG)

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
OH, PAK. TUNGU DULU.  INI ADA SEDIKIT REJEKI SAYA UNTUK BAPAK
(MENAHAN LANGKAH SI PENGAMEN SEMBARI MENYERAHKAN SEBUAH AMPLOP TEBAL)

PENGAMEN
AH, GAK USAH, PAK.  SAYA IKHLAS KOK.
(MENOLAK)

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
GAK PAPA, PAK. TERIMA SAJA.  INI SEBAGAI UCAPAN TERIMA KASIH SAYA KARNA TELAH MENOLONG ISTRI SAYA.  INI, AMBIL.

PENGAMEN
TERIMA KASIH PAK
(MENERIMA PEMBERIAN SUAMI PEREMPUAN HAMIL)

SUAMI PEREMPUAN HAMIL
SAMA-SAMA, PAK.
(SAMBIL MELAMBAIKAN TANGAN KEPADA SI PENGAMEN)

PENGAMEN BERANJAK PERGI.  PULANG KE RUMAHNYA.

CUT TO:

11.     INT. RUMAH PENGAMEN. SORE
CAST: PENGAMEN, LOPER KORAN
PENGAMEN MASUK RUMAH, MENGABARKAN BERITA GEMBIRA BAHWA DIA SUDAH MEMILIKI UANG UNTUK BIAYA PERSALINAN ISTRINYA. NAMUN ISTRINYA TAK ADA DI RUMAH.

PENGAMEN
(PENGAMEN MASUK RUMAH LALU DUDUK DI RUANG TAMU)
DIK, AKU PULANG, DIK.  INI AKU BAWA MAKANAN.  SEKALIGUS BIAYA PERSALINAN KAMU.  ALHAMDULILLAH, TADI AKU DAPAT REJEKI.  DIK? KAMU DI MANA?
(MENGABARKAN BERITA GEMBIRA LALU BINGUNG MENCARI ISTRINYA)

DIK?  KAMU DI MANA, DIK?
(PENGAMEN BANGKIT DARI DUDUKNYA LALU MULAI MENCARI ISTRINYA)

DIK? MINAH? KAMU DI MANA?
(PENGAMEN MULAI PANIK DAN MULAI MENCARI ISTRINYA KE SELURUH PENJURU RUMAH

DIK? KAMU DI MANA, DIK? MINAH?  KAMU DI MANA?
(ISTRINYA TETAP TAK KUNJUNG KETEMU)

TERDENGAR SUARA PINTU DI GEDOR-GEDOR.  LOPER KORAN BERTERIAK MEMANGGIL PENGAMEN.

LOPER KORAN
KANG? KANG? KAMU DI RUMAH NGGAK, KANG?
(MEMANGGIL PENGAMEN SAMBIL MENGGEDOR-GEDOR PINTU RUMAHNYA)

PENGAMEN
IYA, BENTAR!
(PENGAMEN BERANJAK MEMBUKAKAN PINTU)

ADA APA TO, LE?  BERTAMU KE RUMAH ORANG KAYAK MAU NGERAMPOK GITU!
(BERTANYA DENGAN NADA SEDIKIT AGAK KESAL)

LOPER KORAN
ISTRI MU, KANG.  MBAK MINAH!
(DENGAN RAUT WAJAH PANIK)

PENGAMEN
ISTRIKU KENAPA? DI MANA MINAH?
(IKUTAN PANIK)

LOPER KORAN
MBAK MINAH, KANG.
(MEMEGANG KEDUA PUNDAK PENGAMEN SAMBVIL MENGGOYANG-GOYANGKANNYA)

PENGAMEN
IYA, MINAH KENAPA? SEKARANG DI MANA?

LAYAR GELAP. TERDENGAR SUARA PENGAMEN YANG TERKEJUT

PENGAMEN
APA???

KEMUDIAN TERDENGAR SUARA TANGIS BAYI YANG BARU LAHIR.

FADE OUT.

Teruskan membaca...
penulis: terbit pada Februari 14, 2013 Tidak ada komentar:
Perihal ,
penulis: terbit pada Februari 14, 2013 Tidak ada komentar:
Perihal , , , ,
Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.