Perempuan di Tepian Segah
Menghabiskan angka-angka dalam tanggal
Namun kau adalah bayang-bayang
Hantu perempuan yang memelihara keraguan
Aku lelah dinaungi kota-kota
Sebab udaranya adalah pecahan kaca
Air sungainya adalah jelaga
Sudut-sudut rumah menjadi sampah
Ialah yang memupuk, yang menyubur mata, telinga, mulut, otak, dan hati manusia
Jelas aku ingin tinggal
Di tanah, letak tugu sejarahku berasal
Namun kau adalah wanita pemburu
Mengendap-endap, mendiam senyap
Kau habisi cita dan tuju
Aku ingin kau menjadi ibu
Membesarkan, memelihara kehidupan
Tapi kau memilih menjadi bulan
Yang tinggi, bercahaya, dan membatu
Aku tetap ingin tinggal
Pada semenanjung, di mana hidupku berawal
Meski kau adalah enggang betina
Bertahta, berkuasa dalam sangkar
di Tepi Segah, Januari 2024