Kita meringkuk berdinginan
Aku sibuk membakar keberanian
Membuka lembar demi lembar kebodohan
Sementara malam kian datang
Kabut turun dan telanjang
Pohon-pohon bersaksi berkakuan
Caya kota yang temaram
Tapi kita sama diam
Aku dimabuk hasrat bayang-bayang
Kau diburu rayu masa silam
Aku mengambang, melayang-layang
Kau berkeliaran tengah malam
Ungaran makin bungkuk
Hikayat kita kian lapuk
Padahal sejarah riuh bertepuk
Pendakian urung, kita ditakluk
Di punggung gunung yang berkisah
Tentang perhentian dua amarah
Langit tumpah, hutan mendesah
Sungai tambah basah, setapak melecah
Angin yang lemah, cuaca kian resah
Kita sunyi, dibungkam pisah
Malang, 21-22 Februari 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar