Semoga lelaki itu bukan aku
Yang hanya rona biru
Terus-terus jadi belenggu
Akankah ia sama beku
Ketika lidahmu menderu?
Ataukah jadi sehangat
Pepatah tua berisi nasihat?
Jelas jangan serupa aku
Yang tumbuh seperti benalu
Merambat di kekakuan tembok rumah
Meringkuk di balik lika-liku sajak antah
Karena aku sudah selesai
Dari bara api masa depan yang akan sampai
Agar kau terus maju dan bergembira
Agar cahaya tetap terang jalannya
Jika puisiku telah tamat kau baca
Jangan memaksa menambah halaman di sampul belakang
Karena telah habis kata-kata
Dan sajak tiada lagi terkarang
Akan adalah puisi itu
Di deretan rak buku yang segar
Atau di tumpukan gudang yang bijak
Kepada lelaki yang tak pernah bisu
Matanya rimbun peneduh bersinar
Jadi tumpuan tempat kalian berpijak
Dan aku lambat laun jadi debu
Dibaring di kaki sunyi si batu
Namaku dilayang-layang
Suaraku diambang-ambang
Menghilang aku
Dilupa, dirayu layu
26 Desember 2024-16 Mei 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar