27 Agustus 2024

Rumah



Aku ingin
Berumah pada sebidang tanah
Di lereng gunung, tempat air segar dikandung
Atau di pinggiran pulau, laut dan angin menghalau
Rumah panggung bergaya Jawa dan Melayu
Batunya dari sungai-sungai jernih tanpa dosa
Kayunya kayu jati, nangka, ulin, dan kelapa
Atapnya kerapian tanah liat yang lekat
Tiangnya berpahat ukir berkilat
Dindingnya bersusunan bata dan papan
Bagai sepasang kekasih saling berpelukan

Kolong rumah kubuat garasi
Ruang menginap pedati besi
Mungkin jua ruang pajang buku-buku
Sekalian studio karya-karyaku
Tentu ada pula kursi-kursian
Agar tamu duduk dengan nyaman
Sedikit untuk taman dan kolam ikan
Agar terus ada gemerisik air tenang

Naiklah ke rumah
Di depan ada teras utama
Istriku menghiasnya dengan bunga-bunga
Lalu ada ruang lapang tengah
Kursi dan bangku sedikit saja
Baik melantai kita cengkerama
Di sekelilingnya ada kamar
Ruang menyendiri untuk rebah dan sandar

Kalau kau jalan ke belakang
Akan ada bilik sembahyang
Dekat pula dengan berbagai ruang
Yang berhubungan dengan kebersihan
Juga akan ada petak masak
Segala perkakas melingkar terletak
Apinya kami nyalakan sendiri
Dari gas yang terus kami tanam ke bumi
Airnya mengalir dengan alami
Terus bergerak, tak pernah mati
Kurasa tak perlu ruang makan
Cukuplah ruang tengah, sajian dihidang

Lewat pintu belakang
Adalah teras kecil yang lengang
Sebuah meja dan kursi di satu sisi
Tempat ku termenung di sore hari
Di sisi satunya sebuah tangga menurun
Agar rumah dan pekarangan terhubung
Pada sebidang tanah itu
Kau dapat lihat kebun sayurku
Barangkali ada pula kambing dan ayam
Atau mujair dan gurame dalam kolam

Tanahku sebisa mungkin tak berlapis beton
Agar dapat tumbuh sayur mayur dan pohon
Ditantangnya segala yang jatuh dari langit
Hujan yang menghujam atau sinar yang terik
Lalu merasuk ke dalam, dan lebih dalam
Mengendap, menjadi sumber kehidupan

Rumahku terang benderang
Caya alami, dari surya gemilang
Itulah berkah berlimpah ruah
Kami simpan dalam wadah
Darinya menyala segala suara dan lentera
Mesin cuci, lemari dingin, serta layar kaca

Yang berkisar dalam rumah
Tak pernah keluar jadi sampah
Segala yang habis termakan akan kembali termakan
Segala yang kekal akan tetap dalam kebergunaan
Racun-racun sebisa mungkin ditawar
Biang penyakit terus-terusan dicecar
Pikiran busuk harus segera dimurnikan
Kata-kata keruh harus segera dibungkam
Dan tingkah laku manusianya
Bertuju pada nilai-nilai mulia

Aku ingin berumah
Di atas sebuah tanah
Di lereng gunung, tempat air segar dikandung
Atau di pinggir pulau, laut dan angin menghalau
Tapi,
Jika aku mati,
Untuk apa semua ingin ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.