Satu lebih indah daripada cinta
Yang ia teteskan lewat hujan
Yang menyembunyikan rintiknya pada daun
Menyempurnakan tetes kemaraunya
Yang membisikkan rindu pada kering
Kemudian mengalirkan doa pada air di belahan lorong bambu
Tak lebih bisa berkata "ya"
Atau diam saja
Ketika potrait yang terbakar nafas kehilangan
Terurai lagi
Lahir lagi
Terbungkus amarah
Menangis lagi
Bersama lembut kasih sayang Tuhan malam ini
Ia yang kau sapa hati sedang terduduk di atas pusara luka
Harus pergi ataukah memendam duka
Ke dalam makam kotak mimpi ku
Yang hingga kini masih tersimpan tenang di sudut kamar mu
Tuhan menyeret ku
Tuhan merangkul ku
Tuhan membimbing ku
Membakar ku
Membunuh ku
Melahirkan ku
Mematikan ku
Menghidupkan aku
Satu lebih dari sekadar indah
Dari sekadar insan yang kau sebut cinta
Terbaring tak acuh tatap aku mengkristal
Menanti Tuhannya menjawab rindu
26 September 2012
Sajak Rindu

tentang penulis (Amry)
Saya lahir dan tumbuh remaja di kota Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Gemar menulis sejak sekolah dasar, dan pelan-pelan berkesenian secara suka-suka. Selain di sini, tulisan saya telah terbit dalam beberapa buku antologi bersama dan empat buku pribadi. Buku saya secara mandiri adalah Malam Spesial (kumpulan cerpen), Antara Langit dan Maratua (novel), Dampamu (kumpulan puisi), dan Kemarau di Sei Lesan (kumpulan cerpen). Karya-karya lainnya tersebar dalam berbagai media dan platform, dapat ditemui dengan kata kunci "Amry Rasyadany". Saya terbuka untuk diskusi, kolaborasi, dan terlibat dalam berbagai kegiatan seni dan sastra yang menyenangkan. Sila hubungi saya via surel arasyadany@yahoo.com.
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar