20 Maret 2012

Gengsi itu Penting - Catatan 200312

Pernahkah anda menyaksikan pos pembagian Raskin (beras untuk rakyat miskin) sepi tanpa ada seorang pun yang mengantri?? Saya pernah...
Pernahkah anda mengalami masa-masa di sebuah daerah harga BBM jenis premium mencapai 20.000 per liter tanpa ada satu pun ormas yang turun ke jalan untuk demo??  Saya pernah..
Lalu....
Pernahkah anda melihat seorang dokter dari Jakarta yang juga seorang pengusaha yang memiliki restoran di berbagai kota seperti Semarang dan Yogyakarta (sebut saja Pak Dokter) yang meminta ganti rugi kepada seorang mahasiswa (sebut saja Er) yang hanya makan nasi kucing tiap malam (lebay), sebesar 2.000.000 rupiah untuk mengganti biaya perbaikan mobilnya yang secara tidak sengaja (dan saya pastikan sangat tidak disengaja) tertabrak (bukan ditabrak) oleh Er dalam sebuah kecelakaan yang tidak dikehendaki (dan tidak direncanakan) oleh Er??? Saya pernah...

negeri kita adalah negeri yang kaya akan gengsi..  bahkan tingkat kegengsiannya lebih besar dibanding negara yang lain.. beli celana di Inggris, karena gengsi.  Belajar ke Amerika karena gengsi.  naik haji rame-rame karena gengsi..  sedekah banyak-banyak karena gengsi.  tapi ada juga yang gak mau ngantri raskin karena gengsi.. juga gak mau teriak-teriak minta harga bbm di turunkan karena gengsi...(lalu apa pak dokter tadi juga gengsi?).

gengsi itu apa sih? ada yang bilang harga diri, ada yang bilang martabat, ada yang bilang kehormatan.  toh kita sudah punya devinisi gengsi kita masing-masing di dalam otak kita. masalah positif negatf gengsi itu biar masing-masing dari kita saja yang menentukannya.. yang pasti gengsi yang mau saya bahas di sini adalah gengsi yang berarti sebuah tindakan yang dilakukan seseorang untuk mempertahankan kehormatan, harga diri, kewibawaan, martabat dan jati diri seseorang tersebut (Ini pendapat saya, bukan kutipan).  mengapa bisa ada rakyat miskin yang tidak mau mengantri raskin?? karna dia gengsi..  malu dong, ketahuan banget tuh kalo dia miskin.. kemiskinan bukan sesuatu yang pantas untuk dipamerkan ke orang banyak..  lalu kenapa nggak ada yang demo saat harga bbm malambung sebegitu tingginya?? ya karna gengsi juga,, malu sama yang lain,,malu karna takut di anggap nggak mampu beli bensin dan akhirnya dianggap miskin..  ingat? kemiskinan bukan sesuatu yang pantas untuk dipamerkan ke orang banyak..

terus kenapa Pak Dokter yang udah jadi dokter, jadi pengusaha pula (udah pasti dia nggak miskin) minta ganti rugi sebesar 2.000.000 rupiah kepada Er yang tiap malam makannya cuma nasi kucing (lebay lagi)??itulah Indonesia,, biasalah,,Indonesia kurang menjunjng budayanya sendiri,,termasuk budaya gengsi..  akhirnya budaya gengsi pun mulai memudar (tapi sepertinya budaya ini belum diklaim sama negara tetangga).. Pak Dokter itu kehilangan jiwa-jiwa gengsinya saat melihat sebuah motor honda supra X 125 berwarna hitam silver menabak mobilnya yang terparkir rapi di pinggir jalan.  sebenarnya motor itu tak mermaksud menabrak mobil Pak Dokter, termasuk juga sepengemudi motor, yaitu Er.  Er sama sekali tidak ingin menabrak mobilnya Pak Dokter yang sedang parkir,..  namun siapa sangka di jalanan menurun, mobil yang berada tepat di depan Er berhenti mendadak karena mobil yang ada di depannya ingin belok kanan.  karna Er belum siap untuk menginjak rem. akhirnya Er menabrak mobil di depannya, lalu terpental ke kiri dan menambrak mobil Pak Dokter yang terparkir d pinggir jalan.  (sekarang siapa yang mau bilang kalau Er sengaja menabrakkan motornya?????).  tapi mengapa Er yang disalahkan?? karena Er adalah orang yang paling muda di antara yang lain,,budaya kita mengatakan bahwa orang-orang tua itu gak boleh salah, gak bisa di salahkan dan di izinkan melakukan kesalahan, tapi mereka selalu benar.

Lalu mengapa Er terima saja?  karna Er menjunjung tinggi budaya gengsi.  Er berasal dari daerah yang rakyatnya gak pernah ngantri raskin dan gak pernah demo minta harga bbm turun..  akhirnya Er menyetujui akan mengganti rugi, meski gak tau mesti dapat uang dari mana, karna Er pengen buru-buru pulang untuk menikmati sakit di lututnya.

lucunya, Kok Pak Dokter ngotot minta diganti full? mintanya sama Er lagi, yang seorang mahasiswa.  selain jiwa kegengsian yang memudar, kedermawanan pun mulai luntur dan akhirnya keegoisan meraja lela menjunjung nilai ingin menang sendiri.  ah,,biar saja..seandainya Pak Dokter adalah orang yang dermawan, maka tulisan ini tidak akan pernah di tulis.

lalu siapa yang lebih punya gengsi? Pak Dokter kaya atau Er yang cuma mahasiswa? anda bisa menentukannya sendiri. seperti apa rasanya jadi orang kaya yang meminta uang ke pada orang miskin? Seperti apa rasanya menjadi orang miskin yang memberikan uang kepada orang kaya? yang pasti Pak Dokter kehilangan gengsinya karena dengan PDnya meminta ganti rugi kepada orang yang belum punya penghasilan..  dan Er pun kehilangan Gengsinya karena tak mampu mempertaankan kehormatannya dan ditindas oleh orang kaya..

setidaknya Er patut berbangga karena jarang-jarang lho ada mahasiswa yang ngasih duit 2.000.000 ke dokter sekaligus pengusaha.

kemiskinan bukan sesuatu yang pantas untuk dipamerkan ke orang banyak..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.