24 Desember 2011

Segah

Hai, Segah...
Ibuku dulu pernah cerita
Saat ku kecil
Aku berjalan di bibir mu
Sambil memeluk lampu yang tak menyala
Mengapa tak kau jilat aku?
          Segah...
          Ingat kau siang itu?
          Jumat ketika aku seusianya
          Sempat kau kunyah aku
          Yang bergantung di sudut kapal
          Mengapa kau muntahkan?
Segah...
Malam sebelumnya aku berceloteh tentang jembatan mu
Tempat ku menggila
Tempat aku meracau
Tempat aku mengigau
Tempat ku hampir mati
Mengapa tak kau sedot saja aku?
          Segah...
          Lihat, betapa manisnya gadis itu
          Yang meminta seekor kucing pada ku
          Yang belum sempat kucing itu mengeong padanya
          Kau telan ia
Lihat, Segah...
Dia hanya gadis kecil yang mengintip malu di balik gorden
Ketika ku mampir kerumahnya
Bercinta dengan kakak perempuan tirinya
Ah.... Lucunya ia....
         Segah...
         Tolong muntahkan jasadnya
         Agar kami bisa memandikan, mengkafani, menyolati, dan menguburkan

         Lala, maafkan kakak yang belum sempat ngasih kucingnya
         Moga kau tenang di dasar Segah sana....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Toko Buku LNTRA
Hak Cipta Isi © Amry Rasyadany. Diberdayakan oleh Blogger.