Dua ribu sembilan aku datang
Menanjaki bukit berhutan
Demi lanjut pendidikan
Kurantau di ujung Semarang
Indekosku sebuah rumah desa
Pemiliknya pedagang sayur di Sampangan sana
Dengan kambing-kambing kami hidup berdampingan
Pohon-pohon rambutan penuhi pekarangan
Di Sekaran masih ada sawah dan petani
Di dekat kampus ada embung belum jadi
Motor dan mobil masih jarang sekali
Di sana-sini banyak jati dan mahoni
Tak lama kampusku jadi kampus hijo
Di depan rektorat ditancapkan tugu lestari
Papan nama berbentuk mirip atap joglo
Berubah jadi gapura maha tinggi
28 nov 24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar